Senin, 03 Juni 2013

Terbitan Dua (CERITA PENA)

NAMA KU, LESTARI....!!!!

Entah kenapa malam ini hari begitu mendung, ini di tandai dengan tidak adanya satu pun bintang yang muncul di langit, seperti malam malam bisanya aq duduk menatap lagi di depan jendela kamar q, sambil merenungkan kejadian yg terjadi seharian ini dan lagi lagi pertanyaan ini muncul " kenapa mereka tidak bisa menjadi paman dan bibi yg baik untuk keponakannya, yg udah hampir mereka rawat sejak umur q 5 tahun?" air mata q menetes lagi,
 "ibu aku lelah, ibu boleh kah aku merayu aku ingin berbaring di pangkuanmu mengadu tentang hari hari lelahku, tentang keras nya dunia, yang tak seteduh kasih mu, dan ingin mempertanyakan kenapa diluar sana tak q temu keiklasan?? seperti keiklasan mu pada q?"
dan selalu kata2 ini muncul dalam benak q. 

Nama q Lestari, aq hidup bersama paman dan bibi sejak umur q 5 tahun. mungkin orang berfikir klo aku yatim piatu tapi salah aq masih memiliki orang tua tp entah dimana mereka dan kenapa mereka meninggalkan q bersama paman dan bibi yg tidak pernah menanggap q sebagai keponakan mereka.
("asriiiiii................ !!! asriiiiiii.......!!!!") suara lantang itu sampai ke telinga q dan seketika q terkejut dan lekas mendekati suara itu,
(" iya nyahhhh............") sambil berlari aq menjawab panggilannya. 
(" lama banget sie dipanggil?, km seharusnya belom tidur klo aq belom datang, bagaimana bisa km membiarkan aq membuka pintu depan sendirian seperti tadi? dasar bodohhh") serunya tanpa membiarkan aku berkata sesuatu.
(" maaf nyonya, saya bru aja masuk kamar jadi saya ngga denger ad yg datang") jawab q walau sedikit berbohong.
(" ahhhh alasan aj km, oya om mu mana ? dia belom datang juga?") bertanya sambil celingak celinguk mencari om hendra yg memang belom datang.
(" belom datang nyah...") jawab q pasti...
("udah pasti nie dia di rmh simpanannya, dasar laki laki berengsek, ga tw diri, udah untung aku kasih tempat tinggal, hidup mewah dan menjadi bos di perusaan ayah q dan......") kata kata itu selalu keluar dari mulut tante rasmi setiap hari, aku pun hampir bisa menuruti kata kata tante rasmi itu. 
Om hendra adalah adik dari ayah q, dia adalah seorang direktur dari perusaan ternama di salah satu negeri ini, tapi memang dia dinaikan menjadi direktur karena mertuannay ayah tante rasmi pemilik perusahaan itu. salah satu hobi om hendra adalah selingkuh dan itu mungkin salah satu penyebab tante rasmi ikut membenci q. yahhhhh inilah hidup q, hidup bagaikan cinderlela. tapi tidak seperti cinderela aku tidak mengharapkan pangeran datang untuk menyelamatkan q.

Seperti biasa pagi pagi q harus pergi kepasar dan menyiapkan makanan sebelum jam 8 karena tante Rasmi jam setengah sembilan sudah harus berangkat bekerja. oya tante rasmi adalah seorang pengamat fashion terkenal di negeri ini dia juga adalah sosialis dan juga donatur di sejumlah panti asuhan. waktu nya di habiskan untuk melalukan kegiatannya itu, maklum om dan tante tidak mempunyai anak, dan mungkin karna itu om hendra jarang di rumah.
Tapi hari ini tidak seperti biasanya, tante rasmi yg biasanya sudah duduk dimeja makan saat aku menyiapkan makan dimeja makan, hari ini tidak terlihat, sudah hampir jam sembilan tp tante rasmi tidak keluar kamar juga, dengan agak cemas q mendekati kamarnya dan mengetuk pintu itu.
tok tok tok..... 
tok tok tok....  untuk kedua kalinya q ketuk pintu itu tapi tidak ad jawaban juga.
("tante... tante rasmi...") tidak ad jawaban juga, lalu dengan berani aku buka pintu itu dan ternyata pintunya tidak terkunci, aku melihat tante rasmi menggemgam erat sebuah surat sambil meneteskan air mata, aku rasa surat itu penting hingga dia tidak mendengarkan ketokan pintu q dan panggilan q. aku segera mendekatinya untuk menanyakan apa yang terjadi
("ada apa nyonya?") tanya q agak sedikit ketakutan kalau kalau dia akan marah karena aku masuk kekamarnya. tiba tiba tante rasmi menangis, ini pertama kalinya dalam 18 tahun, aku melihat tante rasmi menangis seperti ini, aku berfikir ini pasti suatu masalah yang sangat besar sehingga tante rasmi begitu terpukul , saat terakhir dia bertengkar hebat dengan om hendra ketika om hendra membawa seorang wanita yang ngga lain adalah simpananya ke rumah, namun kali ini ekspersinya berbeda dia terlihat begitu terpukul.
apa yg sebenarnya terjadi??

bersambung....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar